Photobucket Photobucket Photobucket

Ngeblues

Ngeblues

Pirates

Pirates

DIALOG 200TH BANDUNG IN PLURALISM

Senin, 21 Februari 2011


BERITA ACARA
Tentang
DIALOG 200TH BANDUNG IN PLURALISM
" Budaya Pesantren Lintas Agama"
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOMISARIAT UIN SUNAN GUNUNG DJATI
CABANG KOTA BANDUNG

Bismillahirrahmainirrahim…
Pada Hari Minggu Tanggal 8 Agustus 2010 Jam 09.00 – 14.00 WIB, Bertempat di Pendopo Kota Bandung, PMII Komisariat UIN Sunan Gunung Dajati mengadakan kegiatan DIALOG 200TH BANDUNG IN PLURALISM yang bertema Budaya Pesantren Lintas Agama, adapun Deskripsi Kegiatan Acara tersebut adalah sebagai berikut :
1.       NAMA KEGIATAN
Nama Kegiatan ini adalah : “DIALOG 200TH BANDUNG IN PLURALISM”, yang bertema : "Budaya Pesantren (Asrama Pendidikan Agama) Lintas Agama".
2.       WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Waktu   : Minggu, 08 Agustus 2010
Jam      : 09.00 - 14.00 WIB.
Tempat : Pendopo Kota Bandung
  1. DASAR PEMIKIRAN :
Diusianya yang ke-200 Kota Bandung dihadapkan pada berbagai permasalahan sosial kemasyarakatan. Masalah kebodohan, pengangguran, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, kenakalan remaja dan aliran sesat menjadi konsumsi rutin masyarakat. Untuk mengurai benang kusut masalah tersebut pemerintah kota Bandung mencanangkan tujuh program prioritas yang meliput bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan hidup, olah raga, seni budaya dan agama. Bidang agama dijadikan sebagai ujung tombak pembangunan melalui program “Bandung Kota Agamis 2008.”
Pencanangan program “Bandung Agamis 2008″ ini bersamaan dengan program bidang lainnya yaitu “Bandung Cerdas 2008″, “Bandung Sehat 2007″, ” Bandung Berwawasan Lingkungan Hidup 2008″, “Bandung Makmur 2008″, “Bandung Kota Seni Dan Budaya 2008″ dan “Bandung Berprestasi Olah Raga 2008″. Hal ini didasari pemikiran bahwa pembangunan bidang agama tidak akan sukses bila tanpa disertai pembangunan bidang lainnya.
Program Bandung Agamis 2008 adalah implementasi dari visi kota Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat dan bersahabat). Dari taat ini kemudian diturunkan menjadi agamis. Ini sesuai dengan kondisi penduduk kota Bandung yang dikenal sangat religius. Dari jumlah penduduk 2.197.734 jiwa, 88,8 persen adalah Islam, satu persen katolik, 8,8 persen protestan, 0,5 persen Hindu dan 0,9 persen Budha (BPS 2004).
Beberapa kabupaten atau kota di Jawa Barat menggunakan istilah Syari’at Islam dalam program pembangunan daerahnya seperti Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Garut dan Tangerang. Berbagai peraturan daerah (perda) bernuansa syari’at Islam dikeluarkan. Muncul suara-suara oposisi yang menentang perda tersebut karena dianggap diskriminatif pada masyarakat non-Islam.
Penggunaan istilah agamis dalam program unggulan Kota Bandung ini sangat tepat karena akan mampu meminimalisir lahirnya pro-kontra di masyarakat. Dengan istilah ini pro-kontra tidak lagi menemukan relevansinya karena istilah agamis konotasinya lebih bersifat netral dan bisa diterima oleh semua penganut agama. Berbeda misalnya dengan penggunaan istilah Islami atau Syari’at Islam.
Konsep Bandung Agamis 2008 sering dilontarkan oleh Walikota Dada Rosada. Ia sering mengungkapkan makna filosofis program tersebut. Menurutnya Agamis itu bukan Islami. Dalam Bandung Kota Agamis semua agama diakui eksistensinya. Itulah dasar pijakan awal dari adanya ke-pluralisan yang nyata di kota ini, yakni kota Bandung.
Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-lainan pula:
v  Sebagai pandangan dunia yang menyatakan bahwa agama seseorang bukanlah sumber satu-satunya yang eksklusif bagi kebenaran, dan dengan demikian di dalam agama-agama lain pun dapat ditemukan, setidak-tidaknya, suatu kebenaran dan nilai-nilai yang benar.
v  Sebagai penerimaan atas konsep bahwa dua atau lebih agama yang sama-sama memiliki klaim-klaim kebenaran yang eksklusif sama-sama sahih. Pendapat ini seringkali menekankan aspek-aspek bersama yang terdapat dalam agama-agama.
v  Kadang-kadang juga digunakan sebagai sinonim untuk ekumenisme, yakni upaya untuk mempromosikan suatu tingkat kesatuan, kerja sama, dan pemahaman yang lebih baik antar agama-agama atau berbagai denominasi dalam satu agama.
v  Dan sebagai sinonim untuk toleransi agama, yang merupakan prasyarat untuk ko-eksistensi harmonis antara berbagai pemeluk agama ataupun denominasi yang berbeda-beda.

Dari nilai-nilai pluralism di atas, maka dalam setiap perbedaan maka aka nada persamaan. Dan salah satu persamaan itu adalah tujuan moral yang humanis. Maka dalam acara DIALOG 200th BANDUNG IN PLURALISM ini akan dikaji bersama semua golongan agama tentang budaya pesantren lintas agama, yang ternyata tidak hanya agama Islam saja yang memiliki pesantren, akan tetapi semua agama memiliki budaya pendidikan tersebut namun dengan nama yang berbeda dan tujuan yang sama, yaitu membentuk pribadi-pribadi yang bermoral humanism, ramah dan semangat kerjasama.

  1. TUJUAN KEGIATAN :
Segala sesuatu tentu tidak terlepas dari tujuan, begitupun dengan kegiatan ini. Tujuan dari adanya Dialog 200th Bandung In Pluralism adalah:
·         Mewujudkan masyarakat yang bersahabat walaupun banyak perbedaan, terutama yang rentan menjadi pemicu keretakan, yaitu agama. Diawali dengan persahabatan kaum mahapelajar melalui organisasi-organisasi lintas keagamaan.
·         Adanya perjanjian (deklarasi) antar organisasi keagamaan mahasiswa se-Kota Bandung.
·         Bertambahnya pemahaman warga Kota Bandung bahwa budaya pesantren adalah menciptakan kaum-kaum bermoral yang humanis sehingga dapat menumbuhkan kecintaan kepada para pesantrenan.
·         Bahwa tujuan dalam pesantren baik islam maupun luar islam adalah mencari kebaikan dengan segala aktifitas di dalamnya.
·         Mengingatkan kembali kepada seluruh warga kota bandung bahwa dalam umur bandung yang ke 200 ini, budaya pesantren masih tetap mewarnai dan eksis di kota bandung ini.
·         Untuk Merealisasikan keinginan, harapan, serta tujuan sebagaimana tertuang dalam visi dan misi Kota Bandung yang telah ditetapkan, yaitu :
1.       Mengembangkan sumber daya manusia yang handal yang religius, Yang mencakup pendidikan, kesehatan dan moral keagamaan.
2.       Mengembangkan perekonomian kota yang adil, yang mencakup peningkatan perekonomian kota yang tangguh, sehat dan berkeadilan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
3.       Mengembangkan Sosial Budaya Kota yang ramah dan berkesadaran tinggi, serta berhati nurani, yang mencakup peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan sosial, keluarga, pemuda dan olah raga serta kesetaraan gender.
4.       Meningkatkan penataan Kota , yang mencakup pemeliharaan serta peningkatan prasarana dan sarana kota agar sesuai dengan dinamika peningkatan kegiatan kota dengan tetap memperhatikan tata ruang kota dan daya dukung lingkungan kota .
5.       Meningkatkan kinerja pemerintah kota secara professional, efektif, efisien akuntabel dan transparan, yang mencakup pemberdayaan aparatur pemerintah dan masyarakat.
6.       Mengembangkan sistem keuangan kota, mencakup sistem pembiayaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, swasta dan masyarakat.

  1. PESERTA DAN TARGET SASARAN :
Seluruh peseta pada acara ini di antaranya yaitu;
v  Utusan, maksimal 5 orang per-pondok pesantren dari 120 pondok pesantren se-Kota Bandung.
v  Utusan, maksimal 3 orang dari 50 organisasi mahasiswa ke-agamaan se-Kota Bandung.
v  Tokoh-tokoh ke-agamaan se-Kota Bandung.
v  Organisasi pluralism agama se-Kota Bandung.

  1. BENTUK DAN MATERI KEGIATAN :
Materi pokok kegiatan tersebut di antaranya adalah:
SESI I :
Pelantikan Pengurus Komisariat PMII UIN Sunan Gunung Djati Cabang Kota Bandung Periode 2010 - 2011
SESI II :
Dialog interaktif yang akan diisi oleh perwakilan setiap tokoh keagamaan :

  1. NARA SUMBER DAN MODERATOR
Nara Sumber                            :
·         Perwakilan Umat Islam                  : Kang Iip D. Yahya
  Kiagus Zaenal mubarok
·         Perwakilan Umat Kristen                : Dr. Amos
·         Perwakilan Umat Katolik                : Suster Iren
·         Perwakilan Buddha                        : Bpk. Handoko Ojong (WALUBI Kota Bandung)
·         Perwakilan Khonghucu                  : Bambang Sukotjo

Moderator                                            :
·         Hasym Adnan S.Ag (Aktivis Jakatarub)

  1. PENYELENGGARA DAN PANITIA
·         Kegiatan ini diselenggarakan Pengurus Komisariat PMII Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung masa khidmat 2009 - 2010.
·         Pengurus Komisariat PMII kemudian membentuk panitia pelaksana yang terdiri dari unsur kepengurusan yang berada di bawah naungan Pengurus Komisariat PMII Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Sekretariat                    :
Jl. Permai III No.49A Komplek Cipadung Permai Bandung 40614.
Contact Person            :
·         Maulana Yusuf (Ketua Komisariat): 0899 7984 186
·         Taufik Nurrohim (Ketua Pelaksana): 0852 9532 1988

  1. DESKRIPSI KEGIATAN :
Setelah terpilihnya ketua baru PMII Komisariat UIN SGD, Kami dari Pengurus baru yang baru terbentuk oleh tim formatur yang dibentuk oleh peserta RTK PMII, langsung membentuk kepanitiaan pelantikan. Dirapat pertama Kami dari Pengurus Komisariat PMII UIN SGD yang baru terpilih bersepakat bahwa dipelantikan tidak hanya sebatas ritual formalistik saja, tapi kami ingin memberikan kontribusi lebih dengan mengadakan acara dipelantikan kami yang dapat membuka cakrawala pemikiran atau apapun untuk menjaga kerukunan umat beragama dinegri ini khususnya dikota bandung. Sebagaimna kita ketahui bahwa dikota bandung dalam segi kehidupan beragama adalah heterogen oleh karena itu diperlukan komunikasi lintas iman yang bersasakan pluralisme demi terwujudnya bandung kota agamis.
Dirapat ke dua Kita langsung membicarakan tentang konsep acara dialog itu dari mulai alur acara, narasumber, Peserta, Output Capaian Hingga Rencana Tindak Lanjut dari acara tersebut. Dan terciptalah acara DIALOG 200TH BANDUNG IN PLURALISM yang bertema Budaya Pesantren Lintas Agama,dirapat selanjutnya kita membahas persoalan dimana Acara tersebut diselenggarakan, mengingat bahawa acara ini jelas akan melibatkan tokoh tokoh dari perwakilan agama yang ada dikota bandung dan kita dari panitia sepakat bahwa acara ini akan dikorelasikan dalam menyambut Ulang tahun kota bandung yang ke 200 Tahun dan dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan sekaligus untuk menjemput program pemerintah dalam mewujudkan Bandung Kota Agamis akhirnya kita semua dari panitia bersepakat acara tersebut dilaksanakan di Pendopo kota bandung.
Selanjutnya panitia dibantu alumni PMII Kota Bandung mulai menyebarkan proposal kerjasama dengan Pemerintahan kota bandung, FLADS (Forum Lintas Agama Deklarasi Sancang),FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama), Kaum Muda Lintas Agama, JAKATARUB (Jaringan Kerja Antar Umat Beragama), Alhamdulillah semua pihak merespon dengan baik  dan mengapresiasi acara yang dipersentasikan oleh panitia dan mereka siap bekerja sama dalam menyukseskan acara ini. Panitia yang lain mulai menyebarkan undangan ke organisasi keagamaan, Pondok Pesantren Sekota Bandung, OKP, BEM Sekota Bandung. Setelah semua persiapan matang, Panitia mulai persiapan internalisasi dan mematangkan kembali teknis acara sampai tiba pada waktu Hari H Acara tersebut. Alhamdulillah acara tersebut berjalan dengan Lancar walaupun ada sedikit kendala dalam hal teknis, namun berkat kerja keras panitia dan juga bantuan dari semua pihak terkait. Acara dialog 200TH Bandung In Pluralism dapat berjalan dengan Lancar dan Sukses.

  1. SUSUNAN ACARA
WAKTU
JENIS ACARA
KETERANGAN
09.15 - 10.00
09.15 – 09.30

09.30 – 09.45


09.45 – 09.50
09.50 – 10.00
PEMBUKAAN
1.      Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an  & Sholawat
2.      Membawakan Lagu Indonesia Raya, Halo-halo Bandung, Mars PMII
3.      Laporan Panitia pelaksana Acara
4.      Prosesi Pelantikan
MC/ Hj. Afifatu Zahria
Ust.Deden Syarifudin

Pemandu Lagu


Taufik Nurrohim
Abdul Rojak S.Pdi
10.00 – 11.00
10.00 – 10.10
10.10 – 10.20
10.20 – 10.30
10.30 – 10.40
10.40 – 11.00
SAMBUTAN-SAMBUTAN
1.      Ketua PMII Komisariat UIN SGD
2.      Ketua PMII Cabang Kota Bandung
3.      Perwakilan Civitas Akademika UIN SGD
4.      Perwakilan Pemerintah kota Bandung

Maulana Yusuf
Abdul Rojak S.Pdi

11.00 – 13.10

11.00 – 11.10
11.10 – 11.20
11.20 – 11.30
11.30 – 11.40
11.40 – 11.50
11.50 – 12.00
12.00 – 12.20
12.20 – 13.10
DIALOG 200TH BANDUNG IN PLURALISM
1.       Perwakilan Umat Islam
2.       Perwakilan Umat Kristen
3.       Perwakilan  Umat Katolik
4.       Perwakilan Umat Budha
5.       Perwakilan Umat Konghucu
6.       Penampilan Sajak
7.       Season Dialog & Tanya Jawab
8.       Hiburan
Moderator: Hasim Adnan S.Ag
13.10 – 13.20
Penutup & doa
MC


  1. Foto – Foto Kegiatan Dialog 200TH Bandung In Pluralism







12.   LIPUTAN MEDIA :
Toleransi Antarumat Beragama Perlu Jadi Kurikulum Pendidikan Formal
Senin, 09 Agustus 2010DALEM KAUM,(GM)-

Pemahaman mengenai toleransi antarumat beragama dinilai perlu masuk dalam materi kurikulum pendidikan formal. Hal tersebut sangat diperlukan sebagai salah satu upaya menumbuhkan toleransi sejak dini.
Demikian diungkapkan Ki Agus Zaenal Mubarok, Ketua Forum Lintas Agama Deklarasi Sancang kepada "GM" dalam acara dialog "200 Tahun Bandung in Pluralism" di Pendopo Kota Bandung, Minggu (8/8).
"Pemahanan toleransi antarumat beragama ini memang perlu masuk pendidikan formal, sehingga tidak ada pengkristalan atau pemahaman yang sempit dalam sebuah agama," jelasnya.
Dikatakan, selama ini toleransi antarumat beragama masih kurang diterapkan di masyarakat. Sehingga tidak heran kalau masih saja ada kasus yang bersinggungan dengan agama, seperti kasus Ahmadiyah. Dalam hal ini peranan pemerintah sangat penting sehingga pemerintah pun dapat memberikan solusi yang tepat mengenai permasalahan ini. "Ini harus segera diselesaikan oleh pemerintah, sehingga tidak menimbulkan keresahan," katanya.
Diungkapkan Mubarok, selama ini pemahaman mengenai toleransi umat beragama masih kurang. Terutama di lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan, seperti di pesantren, vihara ataupun asrama pendidikan kristen.
"Memang, materi keagamaan pada lembaga-lembaga ini sangat kuat, tapi materi pendidikan tentang pemahaman toleransi antarumat beragama pun sangat perlu, sehingga masyarakat yang ada di lingkungan itu pun bisa bersosialisasi dan menghargai agama yang lain," katanya.
Hal senada diungkapkan Taufiq Nurrohim, ketua pelaksana dialog 200 Tahun Bandung in Pluralism: Budaya Pesantren Lintas agama. Menurutnya, pendidikan yang berlatar belakang toleransi umat beragama perlu diterapkan dalam pendidikan formal. Terutama di lingkungan lembaga pendidikan keagamaan.
"Sehingga hal tersebut bisa diserap masyarakat sejak usia dini. Materi pendidikan lintas agama ini memang sangat perlu diterapkan sehingga ke depannya rasa kebangsaan dan rasa saling menghargai agama lain pun terbina dengan baik," katanya.
Selama ini, lanjutnya, toleransi antarumat beragama masih kurang diimplementasikan di masyarakat. Sehingga hal tersebut menimbulkan perpecahan antarbangsa sendiri.
"Ini cukup memprihatinkan dan dibenahi, karena itulah kita harapkan pemerintah dapat mewujudkan materi pendidikan lintas agama ini pada pendidikan berbasiskan keagamaan," katanya. (B.99)**

13.   UCAPAN TERIMA KASIH :
Atas nama Pengurus Komisariat PMII UIN Sunan Gunung Djati dan Paniatia DIALOG 200TH BANDUNG IN PLURALISM, kami sampaikan ucapan terima kasih kami dengan penuh rasa hormat kepada seluruh pihak terutama :
·         Alumni PMII Cabang Kota Bandung
·         Kader PMII Seluruh Indonesia
·         Narasumber dan Moderator
·         Pemerintah Kota Bandung
·         Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung
·         PC NU Kota Bandung
·         FLADS (Forum Lintas Agama Deklarasi Sancang)
·         JAKATARUB (Jaringan Kerja Antar Umat Beragama)
·         FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama)
·         Kaum Muda Lintas Agama
·         FKPP (Forum Komunikasi Pondok Pesantren) Kota Bandung
·         Keuskupan Kota Bandung
·         Majlis Sinode GKP
·         GKI Kebon Djati
·         GKI Maulana Yusuf
·         Walubi
·         KNPI Kota Bandung
·         Podok Pesantren Se Bandung Raya
·         Organisasi Keagamaan Se Kota Bandung
·         OKP Se Kota Bandung
·         BEM Se Kota Bandung
·         UKM Keagamaan Se Kota Bandung
·         Media Cetak dan Elektronik
·         Seluruh pihak yang belum tersebutkan satu persatu
Kami ucapkan atas partisipasinya baik berupa materi,support dan doa demi suksesnya acara DIALOG 200TH BANDUNG IN PLURALISM yang diadakan pada tanggal 8 Agustus 2010 dipendopo kota Bandung.
Kami sangat menghargai bantuan serta dukungan dari semua pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan acara ini. Kami telah mencatat sumbangan yang besar ini ke dalam Buku Emas kami..
Pengurus Komisariat PMII UIN Sunan Gunung Djati dan Paniatia DIALOG 200TH BANDUNG IN PLURALISM, saya sampaikan kepada semua pihak penghargaan kami yang tulus serta ucapan terima kasih kami yang sebesar-besarnya.
Semoga semua selalu dalam keadaan sehat dan meraih banyak keberhasilan dalam karya amal Anda di acara acara kemanusiaan yang akan datang.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwami Al Thariq
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
           
Bandung, 10 Agustus 2010                                





Taufik Nurrohim                                                             M. Nuhud Al Husain
            Ketua OC                                                                     Sekrertaris OC

Mengetahui,
Pengurus Komisariat


Maulana Yusuf
Ketua


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

1 komentar:

Unknown mengatakan...

bang proposalnya ada gak.. blh d copy buat tinjauan hehe

Posting Komentar